IlmuSipil.com adalah website tempat belajar dan berbagi ilmu pengetahuan, disini sifatnya sharing ilmu yang sederhana sampai tingkat tinggi. dan sebagai CEO atau admin blog, disini saya sering menuliskan tentang macam-macam ilmu sebatas kemampuan yang tentunya akan terlihat remeh bagi para master. jadi akan sangat wajar ketika saya mendapatkan koreksi, kritikan atau saran dari rekan-rekan melalui blog ini, saya justru menganggap itu sebagai sebuah hadiah yang akan membangun website ilmusipil.com agar bisa terus berkembang menjadi lebih baik.
Ibaratnya seperti siklus air hujan, dimana ilmusipil.com itu berupa segumpal awan yang memberikan tetesan hujan ilmu yang jatuh diluasnya samudra keilmuan, sebagian ilmu di samudra itu kemudian menguap dan kembali membentuk awan yang siap meneteskan hujan ilmu lagi.
samudra ilmu
Dalam contoh kasus ini, ketika saya dibilang membagikan ilmu TK, he.. he.. memang saya suka anak TK yang masih polos dan tingkahnya lucu, juga cara belajarnya yang sambil bermain dan bernyanyi, sungguh menyenangkan.
Ketika saya menuliskan tentang Cara mudah menghitung RAB rumah
Disitu saya hanya menjelaskan tentang gambaran umum saja, dimana rumus menghitung biaya bangun rumah yaitu Luas rumah dikalikan harga permeter persegi bangunan, dengan maksud agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum yang tidak banyak mengenal tentang ilmu bangunan khususnya RAB (rencana anggaran biaya bangunan), selain itu juga cukup merepotkan untuk menjelaskan RAB secara detail dari mulai hitung volume, mencari daftar harga material, dan yang lainya.
Meskipun saya sangat ingin membuatnya dalam bentuk artikel bersambung, tetapi beberapa sudah berhasil saya buatkan seperti pada artikel Cara menghitung volume material pasangan batu bata.
Kemudian mendapat komentar ketidakpuasan dari rekan kita
Dwi P= wah ya terima kasih paling tidak kita ucapkan . . . namun ya kasihan ilmu TK kok disampaikan disini, itu sangat jauh dari bisa menghitung, banyak variabel yang mengikuti yang sama sekali tak tersentuh.
Kemudian dijawab oleh rekan kita lainya yang sepertinya tidak terima dengan komentar tersebut.
Mandor Top =”Ya namanya sharing bro,mending meski ilmu TK dia mau berbagi, lu ngapain nggak nambahin tanggapan kalo ada kekurangan, payah lu dwi p. kita disini nyadar kalo ingin detail pasti butuh kemampuan akademis…bagi ilmu lah meski sedikit…makasih.”
Saya senang dengan kedua komentar tersebut, karena itu menandakan adanya diskusi yang akan menjadi penyemangat kita untuk lebih banyak belajar dan saling mengisi kekurangan..
Saya menyadari ilmu yang saya tuliskan di blog ilmusipil.com hanyalah setetes dari luasnya samudra keilmuan, oleh karena itu diperlukan tetesan atau bahkan kucuran ilmu-ilmu lainya dari rekan-rekan, sehingga sekumpulan tetesan ilmu itu bisa menjadi satu ember, satu kolam, tapi untuk menjadi satu atau bahkan berjuta samudra tidaklah mungkin, karena itu urusan Tuhan yang maha berilmu, sedangkan manusia adalah tempatnya lupa dan keterbatasan.
Luar biasa ka terimakasih sudah berbagi informasi
ga pernah bosen baca artikel disini.