Enaknya usaha toko bangunan kalau sudah jalan itu banyak titipan dagangan material dengan pembayaran tempo 2 bulan, yang dimaksud tempo disini yaitu batas waktu maksimal pelunasan pembayaran yang disyaratkan supplier sebagai penitip barang, jadi dalam waktu 2 bulan tersebut pengusaha toko material bangunan berjuang untuk melakukan penjualan agar bisa membayar modal dagang yang dipinjam, kalau seandainya barang tidak laku ya bisa mencari dana dari sumber lain atau jika terpaksa maka bisa mengembalikan kembali barang titipan tersebut kepada supplier, tapi dengan resiko nama baik toko sedikit menurun, alhasil supplier enggan menitipkan kembali barang daganganya.
supplier material bangunan
Setelah barang didatangkan ke toko kemudian bagian administrasi dari supplier datang secara periodik dalam waktu seminggu atau sekian waktu sekali untuk meminta pembayaran, jadi pemilik bangunan bisa membayarnya dengan mengangsur sesuai dengan kemampuan. kalau ada dana bisa dibayar tapi kalau belum ada ya bisa tempo dulu, dengan konsekuensi hutang belum berkurang.
Sistem titip barang di toko bangunan dengan pembayaran tempo ini tidak dikenakan bunga, jadi jauh lebih sehat dari pada meminjam modal ke Bank yang menarik bunga sekian persen, keharusan membayar bunga bank tersebut bisa menyebabkan pengusaha terpaksa bekerja keras tanpa menikmati hasilnya karena keuntungan yang didapat habis untuk pengembalian pinjaman ke Bank yang jumlahnya bisa dua kali lipat dari dana yang dipinjam. Belum lagi kalau sang pengusaha punya gaya hidup gengsi gede-gedan, bisa habis barang agunan berupa properti atau kendaraan disita oleh bank karena tidak dapat membayar hutang.
Jadi sebagai pengusaha hendaknya sebisa mungkin modalnya tidak berasal dari hutang ke Bank yang menerapkan bunga, jika memang sangat terpaksa harus hutang, maka bisa pinjam ke kerabat, teman atau siapa saja yang tidak memungut bunga, lebih amanya lagi bisa menerima titipan barang dagangan dari supplier dengan sistem pembayaran tempo, kalau dagangan terjual ya dibayar, tapi kalau tidak laku ya dikembalikan, begitulah sistem pengadaan barang di toko bangunan yang sering disebut orang sebagai usaha tanpa modal, enak kan?
Iya bang sebenarnya menguntungkan bagi pihak toko.. Tapi sayang terkadang ada toko yang kurang menyadari sehingga seenaknya sendiri uang yang harusnya muter diantara supplier dan toko malah terpakai buat hal2 ug lain.. . Yg tentunya sebenarnya membuat Cash flow toko tersebut Kurang lancar… Saya sendiri pernah mengalami kena toko yg barangnya habis tapi uangnya habis juga… So hutangnya mandeg setahun lbih… So toko sPerti ini otomatis ke blacklist di berbagai distributor.. ..