THR tabungan hari raya karyawan

THR adalah tabungan hari raya untuk pekerja atau karyawan yang diberikan setahun sekali dalam rangka menyambut idul fitri, nilainya bervariasi masing-masing perusahaan dan berbeda pula masing-masing karyawan tergantung posisi dan tanggung jawab yang ditanggung personil dalam satu kesatuan organisasi perusahaan seperti kontraktor, yang paling mempengaruhi jumlahnya adalah bagaimana kebijakan manajemen dalam mengelola dan menetapkan besarnya anggaran THR yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawanya. apakah ada satu rumus atau ketentuan khusus yang mengatur dan menjadi landasan dalam menentukan besarnya THR nampaknya belum berjalan, hal ini menjadikan ada banyak cerita yang seringkali kita dengar yaitu seseorang mendapat THR sangat besar ditempat kerjanya namun dilain cerita seseorang justru tidak mendapat THR sama sekali.

 

Dari mana Uang THR dibayarkan oleh perusahaan?

Jika melihat kepanjangan tiga kata tersebut yaitu “tabungan hari raya” maka bisa diartikan bahwa perusahaan atau karyawan telah menabung selama setahun penuh kemudian dibagikan kembali saat lebaran, entah itu dalam bentuk pemotongan gaji atau pemberian tunjangan THR setiap bulanya. jika hal ini dijalankan tentu tidak terjadi hambatan atau kesulitan mencari uang ketika lebaran tiba sehingga karyawan bisa memperoleh tabunganya dan bisa melewati aktifitas lebaran dengan dana cukup. kenyataanya adalah tidak semua perusahaan mempunyai sistem pencatatan dan sistem menajemen keuangan yang bagus sehingga masalah THR baru dipikirkan pada detik-detik akhir menjelang hari raya.

 

Uang THR mau digunakan untuk apa?

Bekerja sebagai karyawan itu cenderung lebih banyak berpikir konsumtif kecuali bagi orang-orang yang sudah terlatih tentu lebih bijak dalam mengelola dana THR. bisa jadi uang yang didapat justru mengalir pada arah yang sia-sia sehingga terjadi penyesalan dibelakang setelah habis.  lalu bagaimana cara mengelola uang THR agar bermanfaat secara maksimal, mari kita bahas disini.

 

Tips mengelola uang THR

  1. Jika kita seorang muslim maka ada kewajiban untuk membayar zakat sebesar 2,5% dari pendapatan, nilai itu diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti fakir miskin, yatim piatu, guru ngaji dll. dengan membayar zakat bukan berarti uang kita berkurang tapi sebaliknya bertambah berlipat ganda dari arah yang tidak terduga. contoh kecilnya misalnya suatu saat kita membayar zakat kepada tetangga yang membutuhkan, nah.. suatu saat nanti ketika kita sedang kesulitan entah itu sakit maupun cari hutangan tentu akan lebih banyak orang-orang yang bisa dimintai pertolongan. karena kehidupan itu seperti roda berputar kadang diatas kadang dibawah.
  2. Jika kita mempunyai hutang maka sisihkan uang THR untuk mencicilnya, kalau bisa lunas lebih baik, minimal sudah ada niat untuk melunasi itu sudah cukup bagus. jumlah umur kita tidak ada yang tahu kecuali Tuhan, seandainya kita meninggal dalam keadaan berhutang maka amal-amal kita masih menggantung belum dihitung sebelum semua hutang terlunasi.
  3. Hindari menggunakanya untuk tujuan konsumtif, akan sangat baik jika dimanfaatkan untuk jangka panjang misalnya untuk membuka usaha sendiri sehingga jika selama ini kita mengharap uang THR maka suatu saat nanti kita bisa berganti posisi sebagai pemberi dana THR.
  4. Pertahankan diri agar tidak tergoda berbagai macam promo yang menarik kita untuk membeli padahal tidak sepenuhnya membutuhkan, ingat pengusaha itu pandai melihat peluang, saat lebaran banyak karyawan yang berkantong tebal sehingga pengusaha berlomba-lomba menarik pembeli.
  5. Jika kita dalam posisi sebagai pengusaha maka alangkah baiknya untuk segera mebayarkan uang THR kepada karyawan,sopir, pembantu dll. karena bisa jadi dana tersebut sudah dibayangkan jauh-jauh hari dan akan segera dimanfaatkan.
  6. Berpikir bagaimana cara memanfaatkanya untuk tujuan investasi entah itu tabungan dunia maupun akherat sehingga bisa menjadi bekal dalam menjalani hidup kedepanya dengan bahagia.

 

Nah.. bagi yang bekerja entah itu di kontraktor maupun konsultan tentu mempunyai gambaran yang berbeda-beda tentang uang THR ini, berapa tunjangan hari raya yang didapat dan mau digunakan untuk apa? 🙂

One Response

  1. Oence 6 November 2012

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.