Berbicara masalah kemacetan jalan raya seakan tidak ada habisnya, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengurainya agar lalu lintas bisa kembali berjalan lancar tanpa hambatan, dari mulai membangun jalan tol, memperlebar badan jalan, membuat jalur khusus bus way, memperbanyak angkutan umum, maupun upaya-upaya yang lainya. namun nampaknya upaya tersebut tidak memberikan efek dalam jangka waktu lama. dalam beberapa hari, bulan, atau tahun bisa jadi lalu lintas sedikit agak lenggang, namun kemacetan kembali terjadi karena terus bertambahnya jumlah penduduk disuatu kota sekaligus kendaraanya. mengenai hal ini, saudara kita bapak gus yan memberikan solusi mengatasi kemacetan dengan membagi shift jam kerja dan sekolah, berikut sistemnya.
solusi kemacetan
Pendapat Bapak Gus Yan =
Solusi Jitu Atasi Kemacetan dengan Sistem Shift Jam Kerja dan Sekolah
Sarana jalan, baik jalan raya di kota-kota besar maupun jalan-jalan kecil yang ada di perkampungan itu ibarat urat syaraf yang berfungsi untuk sirkulasi darah di dalam tubuh, yang seharusnya berjalan dengan baik dan lancar selama 24 jam non stop, tidak tersendat apalagi macet.
Jika sirkulasi darah di dalam tubuh mengalami kemacetan maka pasti akan menimbulkan penyakit atau minimalnya menyebabkan gejala tidak enak badan, apalagi jika kemacetan itu terjadi di kepala khususnya di organ otak, maka potensi terjadinya kelumpuhan (strok) itu sangat besar sekali.
Dan jika terjadi strok maka otomatis langkah kaki atau berjalan pun menjadi sulit, kalaupun bisa berjalan maka pasti sangat lamban sekali, sama sekali tidak bisa berlari.
Begitu pun dengan kondisi yang terjadi di negara ini, laju pertumbuhan di segala bidang dan aspek kehidupan menjadi sangat lambat, karena negara ini sedang menderita “strok” oleh adanya kemacetan jalan yang parah di ibukota Jakarta, yang notabene sebagai tempat kepala negara dan pemerintahan, pusat perekonomian dan pusat seluruh aktifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
UNTUK MENGATASI KEMACETAN
Untuk mengatasi kemacetan jalan raya di kota-kota besar khususnya di ibukota Jakarta, maka aktivitas jalan raya harus diciptakan stabil selama 24 jam non stop, tidak ada waktu istirahat atau berhenti beraktifitas.
Artinya volume pengguna jalan raya harus dibuat stabil sepanjang waktu selama 24 jam non stop, tidak seperti sekarang ini yang dimana pada jam-jam tertentu jalan raya menjadi teramat sangat padat yaitu pada jam berangkat dan pulang kerja/sekolah, sementara pada jam-jam tertentu yaitu pada malam hari volume jalan raya menjadi sangat sepi (lengang).
Dan untuk bisa mewujudkan Aktifitas Jalan Raya yang stabil sepanjang waktu (24 jam nonstop), maka Aktifitas Bekerja/Belajar warga masyarakat kota besar khususnya di wilayah JABODETABEK harus dibagi menjadi 3 SHIFT,
Misalnya :
Shift I dari pukul 08:00 s/d 16:00
Shift II dari pukul 16:00 s/d 00:00
Shift III dari pukul 00:00 s/d 08:00Dengan pembagian 3 Shift ini, maka aktifitas warga masyarakat akan terbagi menjadi 3,
yaitu :
1/3 sedang aktif bekerja/belajar
1/3 sedang istirahat/tidur
1/3 sedang santai/berliburDengan begitu maka akan didapatkan manfaat sebagai berikut :
1. Tidak akan pernah ada kemacetan
2. Semua pekerja/pelajar tepat waktu
3. Tidak ada waktu terbuang di jalan
4. Produktifitas masyarakat meningkat
5. Kesehatan dan kecerdasan masyarakat meningkat
6. Terbuka peluang kerja minimal 100% karena setiap bidang usaha dan pekerjaan pasti menambah tenaga kerja untuk bisa beroperasi 3 shift.
7. Tidak ada lagi pengangguran
8. Kesejahteraan masyarakat meningkat
9. Keselamatan, keamanan, kenyamanan, ketertiban, kerapihan, kebersihan dan keindahan kota jauh lebih terjamin.
10. Layanan masyarakat menjadi maksimal dan optimal.
11. Kota besar (Jabodetabek) menjadi hidup selama 24 jam non stop.
12. Keharmonisan warga jauh lebih terjamin.
13. Perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara jauh lebih cepat dalam segala hal.
14. Kontrol pemerintah terhadap aktifitas warganya jauh lebih mudah.
15. Tidak ada lagi warga masyarakat yang takut dengan gelapnya malam
16. Dan manfaat lainnya.
Begitulah solusi menanggulangi kemacetan jalan raya menggunakan metode shift atau pergantian waktu jam kerja menurut bapak gus yan, pastinya akan ada pro dan kontra karena ada dampak positif maupun negatif, positifnya yaitu yang sudah disebutkan diatas mengenai produktifitas masyarakat meningkat karena berkurangnya waktu terbuang dijalan akibat macet, tapi negatifnya yaitu akan ada perubahan besar-besaran dari sisi budaya atau kebiasaan masyarakat dari yang semula bangun bekerja disiang hari dan istirahat di malam hari, berubah menjadi sistem shift, namun hal itu bisa saja diterapkan dengan pembiasaan dan penerapan aturan secara ketat dari pemerintah pusat maupun daerah, bagaimana menurutmu?
Halo gan,
Saya sedang dilema.. saya berminat masuk teknik sipil namun akreditasinya B sedangkan Aristektur akreditasinya A di tempat kuliah ini.
Apakah bisa memberikan sedikit sarannya
Regards,
Ahmad Baydhowi
pilih jurusan yang sesuai pilihan hati, bakat, hobi, dan kemampuan, jika suka merancang struktur bangunan dan manajemen pelaksanaan pembangunan maka pilih teknik sipil, jika suka mendesain bangunan maka pilih arsitektur. masalah akreditasi itu urusan kampus, akreditasi bisa berubah menyesuaikan naik turunya kualitas kampus.
Terimakasih gan.. :3
Maaf baru baca artikel ini, infonya kurang lengkap dan kurang jelas, yg pasti justru akan menambah macet, coba di pelajari lagi, bro. tks