semen portland

Semen Portland

Semen merupakan bahan pengikat yang berfungsi untuk mengikat agregat halus dan agregat kasar dengan air dalam suatu adukan, seperti adukan beton atau plesteran. Pada ’tempat penulis kerja praktek’, kontraktor membuat berita acara untuk persetujuan pemakaian tipe atau merk semen yang digunakan dan tidak boleh merubah tipe atau merk tanpa alasan yang kuat dan khusus serta persetujuan dari pihak konsultan Menajemen Konstruksi (MK). Semen yang digunakan adalah semen Holcim. Jenis semen Portland ini telah memenuhi mutu yang ditetapkan dalam RKS  meliputi:

  1. Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8 – 1972 ).
    1. Peraturan Beton Indonesia ( NI.2 – 1971 ).
    2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Gedung SNI–03-2847-2003
    3. Mempunyai sertifikat Uji (test sertificate).
    4. Mendapat Persetujuan Perencana / Konsultan MK.

Untuk keperluan pembuatan campuran beton, semen harus memenuhi syarat-syarat sesuai dengan standar Normalisasi Indonesia   (NI)-8 sebagai berikut.

  1. Waktu pengikatan awal untuk segala jenis semen tidak boleh kurang dari 1 jam (60 menit).
  2. Pengikatan awal semen normal 60 – 120 menit.
  3. Air yang digunakan memenuhi syarat air minum, yaitu bersih dari zat organis yang dapat mempengaruhi proses pengikatan awal.
  4. Suhu ruangan 23° C.

semen-portland

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan dan penyimpanan semen antara lain:

  1. Semua semen yang akan dipakai harus dalam satu merk yang sama (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis / merk semen untuk suatu konstruksi / struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
  2. Semen harus terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak.
  3. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
  4. Semen diletakkan di atas papan kayu dengan ketinggian 30 cm dari lantai gudang untuk menghindari kelembaban.
  5. Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah penyimpanan, dianggap rusak, sudah mulai membatu, dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi.
  6. Semen ditumpuk tanpa menyinggung dinding gudang dengan jarak bebas 30 cm.
  7. Tiap tumpukan tidak boleh lebih dari 10 kantong / melampaui 2 m untuk menghindari mengerasnya semen di bagian bawah karena tekanan.
  8. Gudang harus terlindung dari cuaca, memiliki ventilasi dan cukup lapang untuk memuat semen dalam jumlah cukup besar.

Perlu diingat karena penimbunan semen dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi mutu semen, maka diperlukan adanya pengaturan dalam penyimpanan (diberi alas kayu) serta perlu adanya pengaturan penggunaan semen secara teliti. Sehingga dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.

Oleh : Chairil Nizar

2 Comments

  1. TURNIADI. AS.A.Md 27 April 2016
  2. Safna 23 March 2017

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.