Pulau Lusi terbentuk dari endapan buangan lumpur lapindo sidoarjo

Setelah gelap terbitlah terang atau sesudah kesulitan pasti akan datang kemudahan, begitulah kata bijak yang seringkali kita dengar. Kata ini ternyata berlaku untuk bencana semburan sumur lapindo yang telah terjadi sejak 2006 dan masih berjalan sampai tahun 2020. Semburan lumpur panas yang terjadi akibat kesalahan pengeboran ini cukup memukul indonesia.

Tidak terasa sudah 14 tahun lumpur dari perut bumi itu menyembur menenggelamkan 19 desa di sidoarjo. Kita semua turut berduka atas ribuan warga yang terpaksa harus pergi dari kampung halamanya. Pemerintah indonesia sendiri berusaha membuat bendungan agar lumpur ini tidak menyebar luas, sebagian lumpur dan air dibuang ke laut hingga akhirnya sebuah pulau lusi terbentuk dari endapan buangan lumpur lapindo sidoarjo.

 

Nama pulau lusi merupakan kependekan dari kata lumpur sidoarjo sehingga disingkat lusi. Area seluas 94 hektar ini dikelola oleh kementerian kelautan dan perikanan (KKP), dikelola dibawah direktorat jenderal pengelolaan ruang laut (PRL). Diatasnya telah ditanami pohon mangrove sekaligus difungsikan sebagai tempat wisata yang eksostis.

 

Bagaimana pulau baru di wilayah porong ini terbentuk?

Selama 12 tahun semburan panas lumpur lapindo dialirkan melalui sungai porong menuju laut. Aliran air tersebut membawa lumpur sehingga mengendap dan membentuk pulau baru. Dalam perjalananya kemudan dilakukan reklamasi dengan melakukan pengurugan tanah sehingga diatasnya bisa ditanami.

pulau lusi

pulau lusi, sumber foto: KKP.go.id

Didalamnya terdapat tambak Wanamina seluas 4,9 hekar yang pada awalnya diperuntukan sebagai tempat penelitikan apakah kehidupan ikan terpengaruh oleh aliran air lumpur lapindo. Ternyata ikan-ikan masih bisa hidup normal, bahkan tambak Wanamina tersebut telah menghasilkan panen bandeng.

Diatas pulau lusi telah ditanami berbagai jenis pohon, dibuatkan jalan, dan menara pandang. Hal ini tentu saka makin meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung. Selain sebagai tempat wisata juga difungsikan sebagai area konservasi hutan mangrove.

 

Demikian info sederhana mengenai pulau lusi yang semakin menambah jumlah kepulauan di indonesia. Semoga keberadaanya bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Dan bagi warga yang terdampak lumpur lapindo kita doakan semoga menjadi ganti yang terbaik, dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT sehingga bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik lagi.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.