Pilih membeli rumah sebelah atau meningkat 2 lantai

Pilih membeli rumah sebelah atau meningkat 2 lantai? begitulah pertanyaan yang mungkin muncul bagi penduduk perumahan yang sebelumnya telah membeli rumah dengan lahan terbatas, Lalu bagaimana jika dikemudian hari ingin memperluas rumah? Perlu diketahui bahwa banyak pembeli rumah di perumahan yang berfikir untuk investasi yaitu membeli rumah lalu menjualnya kembali dikemudian hari ketika harga naik. kondisi ini tentu memberikan peluang bagi warga yang ingin memperluas rumahnya dengan cara membeli rumah tetangga. Alternatif lain yaitu membangun ke atas menjadi 2 lantai,3 lantai atau lebih. dari kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. untuk mengetahui mana yang lebih hemat maka perlu dilihat terlebih dahulu bagaimana kondisi existing rumah sehingga dapat dihitung lebih murah mana antara meningkat dengan membeli rumah sebelah. berikut ini ada rekan kita yang telah berpengalaman dengan situasi ini.

 

Pembangun rumah : Baru saja saya membeli rumah tipe 42, 1 lantai & kemudian saya merenovasi menjadi 2 lantai, dengan ukuran lantai 2, 38m2. Saya menyiapkan dana 90 juta rupiah. Tapi pada kenyataannya saya menghabiskan dana sampai 140 jutaan. Karena biaya membengkak pada suntik pondasi baru&tiang beton, kalo tau biaya membengkak. Saya ga bakalan ningkatin rumah mendingan saya beli 1 unit rumah sebelah dengan harga 160 juta.

 

Membaca pengalaman tersebut sepertinya ada yang kurang matang dari sisi perencanaan pembangunan rumah  2 lantai ini. berikut ini beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi.

  • Kurang teliti dalam membuat data rumah existing sehingga dapat direncanakan bagaimana model struktur yang akan dibangun.
  • Tidak menghitung RAB secara teliti dan tepat sehingga keliru dalam memperkirakan biaya bangun rumah.
  • Tidak membuat gambar rumah sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan, karena dari gambar bisa diketahui bagaimana bentuk dan ukuran bangunan sehingga dapay digunakan untuk memperkirakan biaya bangun rumah secara tepat.
  • Proses pembandingan harga baru dilakukan setelah pembangunan sehingga tidak ada pilihan kedua untuk membeli rumah sebelah karena bisa jadi dana sudah habis untuk membangun rumah.
  • Manajemen pengendalian biaya bangun rumah kurang bagus sehingga biaya membengkak hampir dua kali lipat dari perkiraan 90 juta menjadi 140 juta.

Penyesalan memang letaknya diakhir, terkadang penyesalan muncul ketika kita sudah tidak bisa mengulang kembali setiap kesempatan sebelumnya sehingga dapat mengambil langkah terbaik. semoga hal ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua dalam memutuskan sesuatu khususnya dalam hal memilih membangun rumah 2 lantai atau membeli rumah tetangga 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.