Berprofesi sebagai karyawan tetap perusahaan BUMN merupakan cita-cita banyak orang, kepastian akan mendapat gaji bulanan dan ketersediaan fasilitas hidup yang menjanjikan merupakan daya tarik yang menggiurkan, begitupun juga cita-cita saya ketika hendak bekerja di kontraktor BUMN sepuluh tahun yang lalu, saat itu saya sangat senang ketika diterima bekerja pada perusahaan tersebut, lalu kenapa sepuluh tahun kemudian saya mengundurkan diri? jawabanya sudah saya jelaskan pada artikel yang berjudul “Alasan saya mengundurkan diri dari kontraktor BUMN” Saat resign, tidak sedikit teman-teman yang menanyakan bagaimana perasaan saya ketika hendak mengundurkan diri dari perusahaan BUMN? saya hanya menjawab “Biasa Saja” itu karena saya sudah mempersiapkan dua tahun sebelumnya agar saya bisa bekerja secara mandiri pasca resign, agar saya bisa mendapat penghasilan dari sumber yang lain, namun dibalik kata “biasa saja” tersebut ada hal-hal yang tersimpan didalamnya 🙂 berikut penjelasanya
inilah hal-hal yang saya rasakan ketika hendak mengundurkan diri (resign) dari perusahaan kontraktor BUMN
- Saya belajar ikhlas bahwa tidak akan lagi mendapat penghasilan bulanan besar dari perusahaan,
- Saya membayangkan akan punya banyak waktu luang, ini karena selama ini saya bekerja di perantauan pada proyek konstruksi bangunan dari jam 08.00 pagi sampai jam 23.00 malam,
- Saya merasa berat meninggalkan teman-teman kerja yang baik dalam pandangan saya,
- Saya senang akan lebih punya banyak kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, saudara dan teman-teman,
- Saya merasa seperti burung dalam sangkar yang hendak lepas ke alam bebas, atau seperti ikan dalam aquarium yang hendak lepas ke lautan luas, saya harus siap menghadapi peralihan,
- Saya merasa bersalah akan meninggalkan perusahaan tempat saya berkarya yang selama ini membantu kehidupan saya, dibalik itu saya berdoa semoga akan ada banyak pengganti saya yang akan berkarya dengan baik pada perusahaan tersebut,
- Saya belajar menghilangkan ketergantungan saya pada Perusahaan, itu karena saya merasa bahwa seharusnya kepada Allah tempat saya bergantung dan meminta pertolongan,
- Saya bimbang dan takut apakah saya akan bisa hidup mandiri menjadi pengusaha, namun rasa takut tersebut segera hilang karena saya meyakinkan pada diri sendiri bahwa selama saya mau melayani dan memberi manfaat kepada makhluk lain dengan baik, maka fasilitas hidup berupa rezeki dan lain-lain akan dijamin dan disediakan oleh Allah,
Ya.. banyak sekali perasaan yang saya rasakan ketika hendak mengundurkan diri dari perusahaan kontraktor BUMN kelas besar. Saya anggap itu sebagai hal normal yang harus saya rasakan ketika akan mendapat kehidupan yang lebih baik, seperti halnya telur yang harus kepanasan dalam pengeraman ketika hendak menetas, seperti halnya kepompong yang harus terbungkus rapat ketika hendak menjadi kupu-kupu, dan mohon doanya agar saya bisa menjadi manusia yang lebih baik setelah resign kerja dari perusahaan besar 🙂
Thanks Sharingnya…….
Banyak yang belum punya keberanian, namun anda telah memulainya
Semoga berhasil dengan ber-enterpreneur di tempat yang baru…. sukses ya Brooo
Kontraktor kejam
Terima kasih sharingnya, gan..
Sebenarnya keberanian mengambil keputusan dipengaruhi banyak hal dan mental kita mungkin juga telah terbentuk jauh sebelumnya, dan salah satu pembentuknya adalah tren dan perubahan sosial.
Dulu, di daerah saya dan jaman saya, sekolah kejuruan dan kewira-usahaan bukanlah hal populer, bahkan mungkin yg masuk kejuruan dianggap ‘buangan’ atau ketidakmampuan. Maka banyak yg masuk SMA yg notabene terlalu ‘umum’ untuk dipakai sebagai modal bekerja dan berusaha. SMA dipersiapkan untuk Kuliah dan cari kerja.
Hal ini pengaruh ke mental menjadi pekerja, bukan pengusaha/enterpreneurship.
Sekarang, disadari bahwa semakin cepat pembentukan sekolah ke usaha mandiri dan tidak tergantung bekerja pada org lain sehingga banyak pengusaha muda.
Maka apa yang agan lakukan dengan persiapan 2 tahun sebelum resign pastilah memerlukan keberanian mental dan kesiapan finansial yang baik dalam memulai langkah baru.
Semoga berhasil, dan makin banyak yang bisa seperti agan,. Dengan demikian akan makin banyak terbuka kesempatan kerja dan usaha mandiri…
Betul pak, trimakasih atas semangat dan doanya, semoga dalam keberhasilan juga pak 🙂
Alhamdulillah langkah motivasi yang baik dan persiapan mental yg kuat. Krn memang tempat kita bergantung hanya kepadaNya, slalu berkah langkah jenengan dan sukses trus dunia akherat.