Jika kita mau mengakui bahwa ilmu akal tidak bisa berdiri tanpa iman karena keduanya saling mendukung. nah.. disini kita bahas beberapa pengaruh iman pada kualitas pekerjaan proyek bangunan. Pernah mendengar kata mutiara presiden pertama Indonesia yang juga seorang Teknik Sipil : Bung karno “Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut gunung semeru dari akarnya,berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. lalu pertanyaanya adalah pemuda yang bagaimana? pemuda pemalas tanpa ilmu tidak mungkin bisa mengguncang dunia, pemuda yang tidak berbudi pekerti bagus untuk mengguncang RT saja terlalu sulit. Jadi pemuda yang mampu mengguncang dunia adalah orang-orang yang telah mempunyai ilmu tinggi disertai iman kuat.
Orang berilmu tanpa iman bagaikan orang buta : tahu tapi tidak bisa melihat mana jalan yang harus ditempuh, sedangkan orang beriman tanpa ilmu bagaikan orang lumpuh : tahu mana jalan yang bagus tapi tidak bisa berbuat apa-apa. dan karena disini kita membahas seputar dunia bangunan maka kita perluas dalam bidang ini saja. kita bagi dua yaitu perbedaan antara orang beriman dan tidak beriman.
Jika orang berilmu tapi tidak beriman bekerja di proyek bangunan
- Selalu berpikir bagaimana mendapatkan keuntungan, jadi segala cara dilakukan untuk memenuhi kesenangan pribadi.
- Selalu mencari peluang korupsi untuk mencari kesenangan.
- Tidak jujur dalam bekerja, suatu lingkungan kerja yang lebih banyak diisi orang tidak beriman maka satu orang beriman bisa jadi terkucilkan.
- Memiliki pandangan bahwa kebahagiaan diukur pada materi dan bagaimana caranya mempunyai barang (mobil,handphone,rumah dll) lebih bagus dari orang lain. hal ini menjadi penyebab ketidak tenangan dalam bekerja.
- Memiliki pandangan bahwa jabatan proyek adalah sesuatu yang harus diperebutkan sehingga dengan memilikinya berarti terbuka peluang untuk mendapatkan uang lebih besar.
- Dalam bekerja hanya memperoleh uang dan penghasilan, tidak memperoleh ketenangan,kebahagiaan dan kedamaian. sehingga penghasilan yang diperoleh seakan tidak berguna.
- Atasan orang tidak beriman dalam bekerja diproyek adalah manajer, pemilik proyek atau manusia lainya.
- Hasil proyek bangunan tidak bagus.
Jika orang berilmu dan beriman bekerja di proyek bangunan
- Dalam bekerja merasa dilihat langsung oleh Tuhan, jadi untuk berbuat keburukan sangat takut. tidak akan berani melakukan korupsi proyek
- Jujur merupakan semboyan dalam bekerja, karena merasa bahwa kebohongan akan di pertanggung jawabkan pada Tuhan. ini merupakan kelebihan karena sekeping uang kejujuran dapat membeli apapun.
- Disiplin dalam bekerja, menyia-nyiakan waktu merupakan pantangan.
- Kemauan belajar tinggi sehingga selalu ada inovasi dan kreatifitas baru dibidang bangunan.
- Dalam bekerja memperoleh penghasilan sekaligus ketenangan,kedamaian dan kebahagiaan sehingga meskipun penghasilan kecil tetap saja mempunyai wajah bersinar.
- Jabatan adalah amanat berat yang harus dijaga dengan baik dan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Tuhan.
- Atasan orang beriman dalam bekerja diproyek adalah Tuhan.
- Hasil proyek bangunan sangat bagus.
Jadi untuk mengguncang dunia khususnya dibidang bangunan diperlukan para tukang, akuntan, insinyur atau sarjana yang berilmu tinggi serta iman yang kuat, disitulah letak kejayaan dan kemuliaan hidup. ini baru pada bidang bangunan, bagaimana jika diterapkan dalam segala bidang kehidupan 🙂