Menjual waktu dan kesehatan untuk uang

Bekerja di proyek konstruksi sebagai karyawan khususnya kontraktor di Indonesia entah itu swasta maupun BUMN membutuhkan bermacam pengorbanan yang tidak kecil, ada yang harus merantau jauh dari kampung halaman bagai bang tayib tak pulang-pulang, jam kerjanya 24 jam non stop atau paling cepat berangkat jam 7 pagi lalu pulang jam 22.00 malam, setiap hari hidupnya hanya berkisar seputar masalah proyek sehingga seakan-akan seluruh hidup dihabiskan untuk bekerja, bulan terus berganti, tahun terus bergulir hingga akhirnya tak terasa sudah sekian puluh tahun terlewati, badan yang dulu tegar kini sudah loyo, otak yang dulu cerdas sudah mulai pikun. kalau sudah begini dimana letak kebahagiaan yang selama ini diperjuangkan? kondisi ini juga banyak menyebabkan para tukang bangunan maupun insinyur terjebak dalam rantai kehidupan yang cukup sulit untuk menemukan titik ujung kebahagiaan, ya.. ternyata banyak yang menjual waktu dan kesehatan untuk uang, hal ini tidak bisa disalahkan karena sebagai pejuang keluarga seringkali harus melakukan pengorbanan demi kebahagiaan pasangan hidup dan anak tercinta, hanya mungkin perlu lebih memperhatikan bahwa yang namanya kesehatan dan waktu itu nilainya jauh lebih tinggi dibanding uang.

 

Ini dia yang menjual waktu dan kesehatan untuk uang

  1. Kerja lembur tanpa mengenal waktu, maksud hati ingin mendapat uang melimpah namun yang namanya tubuh memerlukan waktu untuk istirahat. apalah gunanya jika mendapat uang banyak lalu habis begitu saja untuk berobat.
  2. Para sarjana teknik sipil dan arsitek itu kerjanya seringkali duduk didepan komputer entah itu untuk mendesain atau menghitung, jika hal ini berlangsung secara terus menerus selama sekian tahun dengan pola kerja yang keliru ditambah lagi posisi duduk kerja yang tidak benar maka ada resiko terkena penyakit tulang belakang.
  3. Menghabiskan waktu di proyek seringkali menjauhkan diri untuk mendapat makanan rohani, akibatnya bisa terjerumus ke pola kehidupan tercela, memang rasanya nikmat sesaat namun akan sangat merugikan diri sendiri.
  4. Dalam dunia proyek terkadang kita dengan yang namanya tradisi makan-makan, memang mulut sangat menikmati makanan tersebut namun lambung dan organ pencernaan lainya akan sangat tersiksa entah itu terrang kolesterol,ginjal dan sejenisnya.
  5. Seharian bekerja berarti mengorbankan waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
  6. Apa lagi yang lainya? masing-masing tentu punya sudut pandang sendiri dalam melihat atau bahkan mengalami hal ini, oleh karena itu silahkan berbagi cerita dibawah 🙂

 

Nah.. bagi para pekerja proyek di seluruh indonesia silahkan bekerja dengan segiat mungkin, namun tetap harus menjaga kesehatan dan sesekali meluangkan waktu untuk menjalani aktifitas lainya, ingat bahwa tubuh manusia itu terdiri dari jiwa dan raga, jika raga bisa kenyang dengan makanan enak dan olahraga cukup, maka rohani juga perlu siraman rohani dan refreshing yang cukup. akhir kata, Semoga setiap karya yang ditorehkan bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri, kaluarga, masyarakat, negara atau bahkan dunia. bisa membawa keberkahan hidup di dunia dan menjadi bekal amal di akherat 🙂

4 Comments

  1. Atir Arfa 10 May 2013
  2. Edi Péndéng Purwanto 12 May 2013
  3. Biano Zizano 12 May 2013
  4. Biano Zizano 12 May 2013

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.