Apa arti kehidupan? sebuah pertanyaan sederhana yang terkadang waktu seumur hidup tidak cukup untuk menemukan jawabanya. bermacam cara pandang dan pengalaman mungkin menjadi penyebab adanya pemikiran yang berbeda-beda, hal ini sah-sah saja karena manusia adalah makhluk hidup berakal yang selalu mempunyai kesempatan untuk belajar dimulai sejak lahir sampai masuk ke liang kubur, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana jika diakhir waktu hidup tersebut kita belum menemukan jawaban yang tepat sehingga menimbulkan permasalahan jika harus mempertanggung jawabkan segala aktifitas hidup di alam kehidupan selanjutnya. nah.. disini mari kita sama-sama belajar dan berbagi pengalaman dengan satu topik inti dari kehidupan yaitu bagaimana cara mengenal tuhan dengan ilmu tukang bangunan?
Aktifitas dan pemikiran tukang bangunan
Membangun atau mewujudkan suatu bentuk benda yang sebelumnya tidak ada menjadi ada merupakan aktifitas rutin keseharian tukang, jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan apa sebenarnya rahasia dibalik kejadian yang selalu berulang tersebut? mungkin sebagai tukang kita tidak terima jika dikatakan bahwa bangunan yang megah tersebut muncul dengan sendirinya tanpa jasa kerja tukang bangunan, nah.. bagaimana dengan alam semesta ini yang begitu canggih tentu ada yang membangunya yaitu Tuhan yang maha pencipta.
Setelah menyelesaikan pekerjaan pembangunan maka sebagai tukang bangunan kita berharap untuk diberikan upah sebagai bayaran yang setimpal sebagai pengganti tetesan keringat sehari bekerja, lalu bagaimana dengan akhir kehidupan kita nanti? apakah kita tidak menuntut upah untuk semua pekerjaan yang dilakukan seumur hidup? kepada siapa hendak meminta? nah.. disini tentu ada sosok yang maha pemberi siapa lagi kalau bukan Tuhan yang memiliki hari pembalasan.
Bekerja sebagai tukang bangunan terkadang harus melakukan perantauan untuk mendapatkan pekerjaan proyek dengan harapan bisa memperoleh hasil yang cukup untuk dibawa kembali ke kampung halaman dan menikmatinya dalam kebahagiaan, nah.. jika di kehidupan dunia ini kita sedang merantau dalam waktu seumur hidup dan secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita sedang mengumpulkan bekal meskipun terkadang caranya belum benar, sebuah harapan besar yaitu ketika pulang kampung dari perantauan hidup didunia dapat membawa oleh-oleh banyak sehingga bisa hidup bahagia, pertanyaanya adalah dari mana kita berasal dan akan kembali kemana? Tuhan yang maha pencipta adalah tempat kita berasal dan kepadanyalah kita akan kembali.
Sebuah item pekerjaan misalnya pemasangan batu bata, bagaimana jika ada dua tukang yang berkeinginan untuk memasang satu buah batu bata utuh? mungkin ada pertentangan dalam menentukan letak pemasangan dan cara memasangnya. nah.. bagaimana dengan alam semesta ini apakah tidak terjadi pertentangan dalam mengelola apabila ada banyak Tuhan, disini dapat kita ketahui bahwa seharusnya hanya ada satu Tuhan yang maha Esa saja.
dan masih banyak lagi aktifitas proyek yang bisa kita jadikan sebagai bekal untuk mengenal Tuhan dengan ilmu tukang bangunan, karena pada dasarnya semua aktifitas dan ilmu yang ada di dunia ini bukan terjadi begitu saja tanpa tujuan apapun, oleh karena itu mari kita sama-sama belajar dan bahas disini untuk memperoleh kebahagiaan abadi 🙂
“… canggih tntu ada yang mmbangunnya yaitu Tuhan yang maha pncipta.”
jwbn: blum tntu Tuhan. bnyak kmungkinan. anda hrs bnyak bljr sjarah filsafat sbelum brbicara tntang filsafat itu sndiri. Dlm filsafat tdk ada sesuatu yg mutlak sbelum ditemukan bukti yang kuat yg dpt mematahkan berbagai hipotesa yg ada. Kberadaan Tuhan s/d skrng msh sbuah misteri, kita hanya brsandar pd ktakutan akan neraka & harapan utk masuk surga sbg dasar kprcayaan kpd Tuhan.
“..kita hanya..” anda mendefinisikan pemikirin org lain sesuai dgn penilaian sendiri yg belum tentu benar. bagaimana anda bisa meyakini pemikiran anda tanpa dasar, mungkin anda seorang paranormal??
ATHEIS tidak mampu membantah kebenaran Allah dengan kepastian,tapi hanya dengan “kemungkinan” yang terlalu di paksakan.
Alam smesta bs saja trbntuk dri proses fisika & kimia yang trjadi secara natural. sesuatu yg kita anggap sbg sbuah rancangan, bisa sj adlh sbuah ktdksengajaan dari sbuah proses hukum alam itu sndiri. Prnah kita dengar kekaguman seseorang trhdp karya seseorang yg trnyata tdk disadari oleh pmbuatnya sndiri. Inilah yg dimaksud dgn proses fisika & kimia yang bkerja scara otomatis yg kadang mmbentuk sesuatu yang seolah2 didesain& direncanakan dgn sngaja, pdhl itu bs saja
“.. bisa sja ..” itu artinya mungkin, belum pasti benar namun anda terlihat cenderung meyakini itu, padahal tahu itu belum pasti benar. anda org yg tidak konsisten
…hanyalah fenomena trjadinya suatu peluang dari banyaknya peluang2 yg ada akbt proses fisika & kimia.
knp kita mnuntut blsan dari tuhan trhadap sgala hal yg kita prbuat? apakah kita berbuat baik hanya karena disuruh tuhan? takut neraka? atau kpengen masuk surga? prbuatan baik yg dilakukan atas dasar imbalan dan hukuman bukanlah trmasuk prbuatan baik scara moral.
brbuat baik secara moral adlh prbuatan baik yg didasari oleh rasa kasih sayang & ktulusan yg timbul dri hati nurani manusia itu sendiri. org smacam ini tdk akan mnuntut apapun dari tuhan krna kbaikannya. knpa? krna kebaikan utk dirinya telah ia terima dgn melihat kbahagiaan org lain.
nice guy finish last … org yg paham aturan tidak mau tahu ia sdh berbuat baik, yang ia tahu hanya berpikir sdh berbuat benar, bukan kebahagiaan org lain yg dicari tapi kesesuaian bertindak apa yg ia yakini benar.
Lagi2 anda mengambil logika yang salah tentang keesaan tuhan. Ini adalah tipikal mindset agama A yang selalu mempermasalahkan keesaan tuhan. Seakan-akan ingin mengatakan hanya ada satu tuhan yang benar dan itu adalah tuhannya agama A. Pernyataan semacam ini (walaupun dikatakan secara implisit) adalah sebuah wujud kearogansian. Jika anda ingin mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan tentram yang dapat terhindar dari konflik2 agama, jauhkan sikap2 seperti ini.
konflik bukan saja datang dari agama, lainnya: ekonomi, status sosial dan ras jauh lebih sering terlihat menimbulkan konflik. bukankan itu juga datang dari arogansi masing-masing??
Sikap arogan dengan mengatakan agama saya yang paling benar dan yang lain salah adalah sikap2 yang tidak menghormati keyakinan orang lain. Tidak ada kedamaian tanpa adanya sikap saling menghargai dan menghormati. Camkan ini baik2.
Di dunia ini sejatinya tidak ada pertentangan, yang ada hanyalah perbedaan. Pertentangan terjadi karena perbedaan2 tidak disikapi dengan bijak dan baik serta salah satu pihak merasa paling benar dan paling baik lalu berusaha untuk meniadakan yang lain. Anda lihat alam di sekeliling anda, apakah semuanya seragam? Tidak bukan? Jika tidak seragam, apakah ada pertentangan? TIDAK!
another act, the others judge. there’s life. it’s natural.
bicara seragam itu definisnya apa?? the perfect harmony?? non sense, kalo alam itu damai sempurna. pembenaran tanpa bukti, lagi2 anda org yg tidak konsiten. lihat saja ekosistem, sekor kelinci yg dimangsa ular, bertahan dari sakit sebelum ajal menjemput. apakah ini bukan suatu pertentangan? YA jawabnya! walaupun semua hewan seragam dalam kata ular, pasti ada pemangsa sesama ular. jadi alam tidak seragam bukan berarti tidak ada pertentangan.
Itu karena pada hakekatnya alam semesta itu terbentuk dari perbedaan yang harmonis. Ini yang seharusnya anda pahami mengenai agama dan tuhan. Apakah makanan yang enak itu terdiri dari bumbu garam saja? Apakah lagu yang enak itu hanya terdiri dari kunci c saja? Jika anda memahami bahwa kebahagiaan hidup hanya dapat diperoleh dari keselarasan dari banyak perbedaan, maka anda seharusnya memahami Tuhan itu satu namun disebut dan diyakini secara berbeda oleh tiap orang.
Tapi jika anda memahami kebalikannya, yang terjadi adalah kerusuhan dan konflik di mana-mana yang terjadi di Islam irak sana. Apakah keesaan tuhan menjamin kehidupan harmonis? Nyatanya syiah sunni saling perang. Bukan begitu? Camkan baik2, telaah baik2, open your mind from other faith.
kita beragama adalah karena kita yakin bahwa agama kita yang paling benar, kalau kita tidak yakin agama kita yang paling benar, buat apa kita beragama?
namun dalam prosesnya, ajaran agama menghendaki kita untuk menghormati ajaran lainnya secara proporsional, sejauh tidak mencampur adukkan dan menganggap semua ajaran sama (sinkretisme) yang menjadikan kita sesat
sungguh dalam sebuah kisah ketika seorang pentolan atheis hampir mengalami kecelakaan, tahukah anda siapa yang ia sebut??? ya benar… ” Tuhan “
Dan otak kita terlalu kecil untuk menggambarkan ke-“Maha besarannya”. Maka janganlah memikirkan tentang “Zat-Nya” saja, karena pikiran kita terlalu “Bodoh” untuk mencernanya. Perhatikan saja indah ciptaanNya, dan anda akan tersadar betapa Mulianya Dia.
kita beragama seharusnya adalah karena kesadaran bahwa agama dapat membawa kita kepada kebahagiaan hidup yang lebih tinggi baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Jangan beragama hanya karena merasa benar, karena kebenaran yang sering dipermasalahkan seringkali adalah kebenaran transenden yang tidak memiliki bukti empiris. Kebenaran yang hanya didasarkan atas keyakinan (dogmatis) bukanlah kebenaran yang layak diperjuangkan.
kebahagian bersama apa? kebanyakan bernyayi dan bersenandung tentang cinta padahal sesama lain diluar sdg tertindas.
sekali lagi, kebenaran membutuhkan pembuktian sedangkan keyakinan tidak. tetaplah anda pada pemikiran sendiri yg anda yakini, lalu buktikan kebenarannya sendiri agar anda yakin
Kebenaran transenden yang diyakini suatu agama, seperti tuhan itu allah, dsb, bukanlah kebenaran untuk umat yang tidak meyakininya. Jika beragama karena merasa benar seperti ini maka jadinya adalah sikap saling menyalahkan satu sama lain sehingga pintu konflik dan perpecahan sebenarnya sudah terbuka lebar. Pahami ini baik2.
jauh sebelum ada agama aja sudah banyak konflik, barbarism & canibalism? agama hadir untuk meredam itu jadi ngga ada hubungannya dgn konflik antar agama. kalaupun ada itu pasti ada kepentingan perorangan atau golongan tertentu yg tidakannya tidak didasari ajarannya atau bahkan menggunakan ajarannya mebelokan sebagai jalan
Otak kita memang terlalu kecil untuk memahami kebesaran tuhan. Tapi sungguh bodoh bagi mereka yang percaya begitu saja pada sebuah informasi yang mengatakan hanya agama A yg benar sebelum memahami dan menyelami agama lainnya dengan benar dan baik. Seperti halnya ketika saya mengatakan masakan buatan ibu saya paling enak di dunia. Apakah ini kebenaran?.. secara subjektif,
1#bukankan tiap pemeluk agama meyakini bahwa agama merekalah yg benar? dan pada kebanyakan pemeluk adalah menampik itu
2#enak itu rasa, kebenaran itu logika jadi ngga bisa disamakan.. perbandingan yg tidak sebanding
kebenaran membutuhkan pembuktian, sedangkan keyakinan tidak. logika anda pun akan mencari kebenaran dan bertambah keyakinan, namun banyak yg tidak berlogika dgn keyakinan. jadi tetaplah anda dipemikiran yg anda yakini. camkan itu juga baik-baik!!
mungkin (bukan iya).. tapi secara objektif, tentu tidak, karena saya belum pernah merasakan masakan buatan ibu2 di seluruh dunia satu persatu. Logika2 simpel semacam ini yang tidak dipikirkan oleh orang2 yang memiliki fanatisme sempit terhadap suatu agama. Inilah penyakit kronis yang diidap oleh para ekstrimis2 teroris agama tertentu. Camkan ini baik2.
mengenal Tuhan dengan “Ilmu” adalah sesuatu yang gak nyambung, oom.. Karena artikel ini jadinya saya menilai tulisan anda di web ini menjadi terlihat bodoh..
ATHEIS sangat meyakini bahwa sendal itu ada penciptanya,
tetapi ATHEIS tidak meyakini bahwa ALAM RAYA itu ada penciptanya….
Subhanalloh, walhamdulillah, wa laa ilaaha illalloh, allohu akbar. Astaghfirullohal ‘adzim…..