Dalam perhitungan mekanika teknik pada konstruksi gerber, sebelumnya struktur kita pecah dahulu menjadi bagian yang kecil – kecil sehingga dapat di hitung momen yang bekerja di dalamnya. Contohnya seperti sebuah gambar struktur sebagai berikut: ( GAMBAR UPDATE )
MENGHITUNG REAKSI TUMPUAN
kontruksi A – S1 Kiri
£MS1 = 0
-RAvx8 22.4×5 (4×8)x4 = 0
-8 Rav -112 128 = 0
Rav = 240 / 80
= 30 ton
£MA = 0
S1x8 + (4×8)x4 + 22.4X3 = 0
8S1 -128 67.2 = 0
RS1v = -192 / -8
= 24.4 ton
Kontrol £V = 0
22.4 + ( 4 x 8 ) = 30 + 24.4
54.4 ton = 54.4 ton ( O.K )
Konstruksi S2 kanan – D
£MD = 0
-S2x8 (2 x4)x6 6×4 = 0
-8 S2 -48 24 = 0
RS2v = 72 / 8
= 9 ton
ΣMS2 = 0
-RDvx8 + 6×4 + (2×4)x2 = 0
-8RDv +24 + 16 = 0
RDv = -40 / -8
= 5 ton
Kontrol £V = 0
( 2 x 4 ) + 6 = 9 + 5
14 ton = 14 ton ( O.K )
Konstruksi S1 kanan – S2 kiri
£MC = 0
-S1x12+RBvx12(5×10)x5+S2x2 = 0
-24.4×12+10RBv-250+ 9×2 = 0
RBv = 524.8 / 10
= 52.48 ton
£MB = 0
S2X12-RCvx10-(5×10)x5-S1x2 = 0
9×12-10RCv+250-24.4×2 = 0
RCv = -309.2 / -10
= 30.92 ton
Kontrol £V = 0
24.4 + 50 + 9 = 52.48 + 30.92
83.4 ton = 83.4 ton ( O.K )
MENGHITUNG BIDANG M ( MOMEN )
momen titik sehauh 3 m dari titik A
M 3m = RAv x 3 ( 4×3) x 1.5
= 30×3-12×1.5
= 42 t.m
Momen sejauh 8 m dari titik A
M 8m = RAv x 8 ( 4×8) x 4-22.4×5
= 30×8-128-112
= 0 t.m
Momen sejauh 10 m dari titik A
M 10m = – S1 x 2
= -24.4 x 2
= – 48.8 t.m
Momen sejauh 15 m dari titik A
M 15m = – S1 x7+ RBvx5 ( 5×5 ) x2.5
= 24.4 x 7 + 52.48 x 5 25 x 2.5
= 29.1 t.m
Momen sejauh 20 m dari titik A
M 20m = – S1 x 12 +RBv x 10 ( 5×10) x 5
= -24.4 x12+52.48 x 10 50×5
= -18 t.m
Momen sejauh 22 m dari titik A
M 22m = – S1 x 14 +RBv x12 (5×10)x7 + RCv x 2
= -24.4×14 + 52.48 x12-50×7 + 30.92×2
= 0 t.m
Momen sejauh 26 m dari titik A
M 26m = – S2 x 4 (2×4) x 2
= 9 x 4 8 x 2
= 20 t.m
Momen sejauh 30 m dari titik A
M 30m = – S2 x8 – ( 2×4 ) x6 6×4
= 9 x 8 + 8 x 6 6 x 4
= 0 t.m
MENGHITUNG BIDANG Q ( GAYA LINTANG )
gaya lintang ditik A
Q 0m = RAv
= 30 ton
Gaya lintang sejauh 3 m dari titik A
Q 3m = RAv ( 4×8 ) 22.4
= 30-32-22.4
= -4.4 ton
Gaya lintang sejauh 8 m dari titik A
Q 8m = RAv ( 4×8 ) 22.4 + S1
= 30-32-22.4+24.4
= 0 ton
Gaya lintang sejauh 10 m dari titik A
Q 10m = – S1 + RBv
= -24.4+52.48
= 28.08 ton
Gaya lintang sejauh 15 m dari titik A
Q 15m = – S1+ RBv ( 5×5 )
= -24.4 + 52.48 – 25
= 3.08 ton
Gaya lintang sejauh 20 m dari titik A
Q 20m = – S1+ RBv ( 5×10 ) + RCv
= -24.4+52.48-50+30.92
= 9 ton
Gaya lintang sejauh 22 m dari titik A
Q 22m = – S1+ RBv ( 5×10 ) + RCv S2
= -24.4+52.48-50+30.92 – 9
= 0 ton
Gaya lintang sejauh 26 m dari titik A
Q 26m = S2 (2×4) -6
= 9 8 – 6
= -5 ton
Gaya lintang sejauh 30 m dari titik A
Q 30m = S2 (2×4) -6 + RDv
= 9 – 8 6 + 5
= 0 ton
MENGHITUNG BIDANG N ( GAYA NORMAL )
Gaya normal ditik B
RBH + 16.8 – 8 = 0
RBH +8.8 ton = 0
RBH = – 8.8 ton
Langkah selanjutnya adalah menggambar hasil perhitungan tersebut 😀
posting yang menarik..!!
punya master sap90 ..?
kebetulan punyaku error..!
makasih sebelumnya… !
@kibagus, sementara belum punya pak, nanti kalau ada saya share.. 😛
ulasan yang menarik Mas… salute buat tulisannya.
mungkin bisa diulas juga Mas mengenai konstruksi pelengkung 3 sendi, gantungan dan sokongan..
ditunggu karya2 lainnya 🙂
Salam
Yu’ Gul
Mas, bisa minta tolong desain bangunan masjid ukuran 10 x 14 m, 2 lantai
saya kurang mengerti penjelasan.nya,,, kecuali mungkin dengan di sertai contoh gambar.a,, !!! Trima_kasih 🙂
berguna sekali ini, terimakasih 🙂
mmm, kalau perhitungan tentang balok miring dan balok bersudut ga ada yaa?
agak kesusahan sama balok bersudut -_-
apa beda balok anak sama balok induk ?