Mau jadi Sarjana foto copy atau Sarjana copy paste?

Mau jadi sarjana foto copy atau sarjana copy paste? ini adalah pertanyaan singkat yang mungkin bisa menggambarkan budaya sekolah atau kuliah di indonesia sejalan dengan perkembangan teknologi. Jika dahulu kita melakukan foto copy karena banyak bahan ajar berupa tulisan halaman buku, selanjutnya karena banyak materi kuliah yang berbetuk file digital maka kita mencari kemudahan dengan melakukan copy paste. Jika kita gali lebih dalam, sebenarnya bagus atau tidak cara belajar ini? jujur penulis juga pernah atau bahkan sering melakukanya saat duduk sebagai mahasiswa. ya.. setiap hal pasti ada sisi kebaikan dan keburukannya. nah.. disini kita akan mencoba berdiskusi untuk mengungkap hal ini.

 

Sisi Baik dan Buruk Sarjana foto copy atau Sarjana copy paste

Kebaikan

  • Tidak perlu capek membuat catatan yang tentunya banyak membutuhkan waktu dan tenaga.
  • Sumber catatan lebih banyak, jadi jika suatu saat dibutuhkan dan kebetulan sedang lupa maka bisa membukanya kembali.
  • Dosen atau guru lebih mudah mengajarkan, memberitahukan ilmu dalam jumlah banyak pada waktu yang singkat merupakan sesuatu yang cukup sulit dilakukan. oleh karena itu mencoba mengatasinya dengan cara memberikan catatan dengan harapan siswa mau membaca dan mempelajarinya secara mandiri.
  • Waktu belajar lebih pendek, hal ini tentu berbeda jika kita harus mendengar dosen membacakan naskah lalu kita menulis ulang sesuai apa yang kita dengar atau menggunakan bahasa sendiri.

Keburukan

  • Terbentuknya mental copy paste sehingga kemampuan berfikir untuk menemukan hal baru sangat kurang. yang ada adalah menjadi pengikut atau pemrotes jika ada seseorang yang menyajikan hal baru.
  • Tidak bisa menjadi yang terdepan, karena terbiasa menjiplak maka secara otomatis menjadi yang kedua.
  • Melakukan tindakan haram, jika kita lihat halaman buku bagian depan maka seringkali kita baca peringatan yang berbunyi bahwa hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang menggandakan seluruh atau sebagian isi buku tanpa izin penerbit.
  • Merugikan penerbit atau pembuat tulisan, tindakan copy paste dapat menurunkan semangat menulis dan mengurangi penghargaan yang seharusnya diperoleh dari karya yang telah dibuat. misalnya penjualan buku menurun karena banyak yang menggunakan bajakan.

Begitulah kurang lebih yang bisa penulis sampaikan, Semoga kita semua bisa menjadi sarjana yang baik dengan budi pekerti bagus sehingga bisa memberikan karya terbaik. Apabila ada yang mau protes, kitik, koreksi atau menambahkan sesuatu tentang topik ini silahkan dilanjutkan dibawah 🙂

One Response

  1. rani 24 February 2014

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.