Bekerja di proyek bangunan terkadang ada yang berada pada posisi tidak mengenal waktu misalnya malam hari masih diproyek dan bahkan ada yang sebulan atau setahun sekali baru pulang ke rumah 🙂 . Lebih parah lagi yang berada diperantauan karena bekerja pada perusahaan kontraktor skala nasional, Kontraktor besar seringkali memberikan persayaratan khusus pada saat seleksi lowongan kerja yaitu “Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia” maka untuk yang berada pada posisi ini jika masih mau bekerja diperusahaan tersebut maka harus memilih diantara dua pilihan yaitu jauh dari keluarga atau memboyong keluarga untuk tinggal didekat lokasi proyek selama proses pembangunan berlangsung.
Kembali pada masalah waktu yang membuat suatu kondisi berada di proyek malam hari adalah suatu hal biasa sedangkan pulang ke rumah pada jam tersebut dinyatakan telah membolos kerja. hal ini mungkin telah menjadi budaya bagi sebagian perusahaan kontraktor di Indonesia dengan satu alasan ingin memberikan layanan terbaik kepada owner atau pemilik bangunan untuk bisa mengerjakan pelaksanaan pembangunan dalam waktu cepat dengan hasil bagus. nah.. jika kita lihat permasalahan awal yang menyebabkan waktu seumur hidup ini dihabiskan diproyek adalah keinginan untuk melaksanakan pekerjaan dalam waktu yang cepat.
Jika kita lihat perkembangan teknologi konstruksi bangunan ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap penghematan waktu misalnya pekerjaan galian tanah yang sebelumnya dilakukan menggunakan cangkul harus diselesaikan dalam waktu berbulan-bulan, sekarang sudah dapat dikerjakan menggunakan alat berat excavator dalam waktu satu hari saja. Contoh lain adalah pembuatan gambar pelaksanaan yang sebelumnya dilakukan secara manual membutuhkan waktu dan tenaga banyak sudah tidak berlaku lagi setelah adanya program komputer dengan software arsitektur seperti Autocad.
Disini dapat kita simpulkan bahwa yang perlu dibenahi sebenarnya bukan pada pemaksimalam waktu untuk berada diproyek, namun bagaimana caranya mengembangkan teknologi yang dapat mempercepat dan memudahkan pembangunan bahkan kalau bisa proses pekerjaan dilakukan jarak jauh tanpa mengenal ruang dan waktu, misalnya di cina telah berhasil membangun gedung 30 lantai dalam waktu 15 hari saja, ini dapat dilihat pada artikel sebelumnya. dan agar tidak ada lagi cerita malam hari masih di proyek bangunan maka diperlukan generasi masa depan sebagai pemikir untuk menemukan hal-hal yang dapat memudahkan aktifitas kehidupan, silahkan berkarya dan mununjukan kemampuan masing-masing 🙂
kalau kerja lebih dari 8 jam sehari untuk apa, meskipun dihitung lembur…sekali2 tidak apa2 itu dan maksimal sampai jam 8 malam. kita kerja harus istirahat juga, semua yang hidup di dunia ini butuh tidur (istilahnya di cas) untuk apa di porsir kalau esok harinya gak fresh. uang gak di bawa mati, sukses hidup bukan saja sukses dalam berkarir banyak uang, tapi juga sukses dalam berkeluarga. siang bekerja, malam untuk anak istri. sebenarnya memang dasar kontraktornya pada umumnya sudah curang duluan, dari awal tender sudah atur2 pembagian fee keuntungan dengan si pemberi pekerjaan, sudah mnjadi rahasia umum. efeknya mendapatkan untung yang besar selain waktu yang dipercepat operasional dipangkas, yang kasian karyawan dan kualitas pekerjaan sedikit banyak pasti ada penurunan
pekerjaan sampai malam hari atau lembur sebenarnya akal-akalan semua kontraktor besar untuk membodohi pekerja proyek/tukang, karena gaji harian jam kerja normal sangat tidak layak! dan bisa di katakan sangat murah sekali untuk keadaan ekonomi pada saat ini, tidak ada hubunganya dengan schedule dsb. sehingga untuk mendongkrak penghasilan bagi pekerja proyek/tukang, maka dengan kondisi tersebut kontraktor dengan leluasa mengekploitasi pekerja proyek/tukang. metode kerja sampai malam hari telah terjadi puluhan tahun yang lalu dan inilah mungkin cara efisien dan efektif untuk meraih BIG PROFIT!!!!