LAMPU PENERANGAN LALU LINTAS

Lampu Penerangan

Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan).

Fungsi Lampu Penerangan

Beberapa fungsi dari Lampu Penerangan Jalan antara lain :

  1. untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara, khususnya untuk mengantisipasi situasi perjalanan pada malam hari.
  2. memberi penerangan sebaik-baiknya menyerupai kondisi di siang hari.
  3. untuk keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas.
  4. untuk memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan jalan.

 

Sistem Penempatan Lampu Penerangan

Sistem penempatan lampu penerangan adalah susunan penempatan/penataan lampu yang satu terhadap lampu yang lain. Sistem penempatan ada 2 (dua) sistem, yaitu:

a. Sistem Penempatan Menerus

Sistem penempatan menerus adalah sistem penempatan lampu penerangan jalan yang menerus/kontinyu di sepanjang jalan/jembatan.

b. Sistem Penempatan Parsial (setempat)

Sistem penempatan parsial adalah sistem penempatan lampu penerangan jalan pada suatu daerah-daerah tertentu atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai dengan keperluannya.

 

Tabel 1.1 Sistem Penerapan Lampu Penerangan

Jenis Jalan Sistem Penerapan Lampu Penerangan
Jalan Bebas Hambatan/Tol Sistem Menerus
Jalan Arteri Sistem Menerus dan Parsial
Jalan Kolektor Sistem Menerus dan Parsial
Jalan Lokal Sistem Menerus dan Parsial
Persimpangan, Interchange Sistem Menerus
Jembatan Sistem Menerus
Terowongan Sistem Menerus Bergradasi

Sumber : MKJI

Catatan : Sebaiknya sistem penempatan lampu direncanakan dengan sistem Yang Menerus

 

Dasar Perencanaan Lampu Penerangan

Dasar perencanaan lampu penerangan sebagai berikut :

  1. Volume lalu-lintas baik kendaraan maupun lingkungan yang berinteferensi seperti pejalan kaki, sepeda, dll.
  2. Tipikal potongan melintang jalan, situasi (“lay-out“) jalan dan persimpangan jalan.
  3. Geometrik jalan seperti alinemen horizontal dan vertikal, dll.
  4. Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu penerangan.
  5. Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi sumber listrik.
  6. Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dll. agar perencanaan lampu penerangan efektif dan ekonomis.
  7. Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya.
  8. Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.

Tempat Perencanaan Lampu Penerangan

Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam membuat desain merencanakan lampu penerangan jalan, antara lain :

  1. Lebar daerah milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
  2. Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam
  3. Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange. tempat parkir, dll.
  4. Jalan jalan berpohon.
  5. Jalan jalan yang mempunyai nilai sejarah untuk keperluan nilai estetis.
  6. Jalan jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan lampu di bagian median.
  7. Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan).
  8. Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinteferensi dengan jalannya.

Oleh : Chairil nizar

2 Comments

  1. joko 7 June 2011
  2. ulandari 19 October 2015

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.