Ini tentang penggunaan kata sipil pada dua tempat berlainan yang kelihatanya sama tapi bermakna lain sehingga ada kemungkinan menjadi penyebab adanya salah jurusan ketika mendaftar sebagai mahasiswa baru. ya.. pasti ada yang kuliah teknik sipil karena ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Maksud hati ingin memudahkan jalan untuk diterima sebagai pegawai pemerintah berplat merah namun ternyata justru mempersempit peluang untuk meraih cita-cita. Memang benar Sarjana teknik sipil juga bisa menjadi PNS terutama di Departemen pekerjaan umum yang memang banyak bergerak dibidang konstruksi dan infrastruktur namun bukan berarti semua formasi lowongan pegawai negeri lebih mementingkan alumni teknik sipil karena sama-sama menggunakan kata sipil 🙂
Peluang lulusan teknik sipil untuk menjadi PNS
- Departemen pekerjaan umum PU.
- Kementrian pemerintah ( contohnya: departemen dalam negeri, departemen perhubungan, departemen perikanan dll), untuk formasi bagian pengelolaan gedung dan infrastruktur.
- Dosen di kampus negeri yang mengajar di fakultas teknik sipil.
- Guru sekolah menengah kejuruan SMK yang mengajar ilmu teknik bangunan.
- Macam-macam posisi pejabat pemerintah dari mulai ketua RT sampai presiden.
- Karyawan perusahaan BUMN, seperti kontraktor adhi karya, hutama karya,waskita karya, PT.PP, wijaya karya dll. bisa juga di Bank BUMN untuk formasi bagian properti yang menangani urusan kredit kepemilikan rumah KPR.
Jika maksudnya ingin menjadi PNS pada salah satu formasi diatas maka mengambil jurusan teknik sipil merupakan pilihan tepat, namun jika maksudnya formasi lain seperti ingin jadi guru matematika maka bisa dibilang salah jurusan, kecuali ada unsur bejo sehingga bisa memperoleh kemudahan untuk menggapai apa yang menjadi harapan.
Melihat kenyataan tersebut maka bagi adik-adik yang hendak memilih jurusan kuliah sekaligus punya cita-cita menjadi pegawai negeri sipil setelah lulus maka perlu diingat bahwa Teknik sipil bukanlah mata pelajaran khusus yang ditujukan untuk memudahkan jalan menjadi PNS, jadi jangan sampai salah jurusan sehingga berpotensi membuat semangat kuliah menurun atau membuang-buang waktu dengan pindah ke jurusan lain setelah sadar 🙂 . walaupun demikian ada juga yang secara tidak sadar justru mendapat keberuntungan sebagai akibat salah ambil jurusan.