Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Ia dibangun untuk memudahkan pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor atau kereta api di atas halangan itu. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang. Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan:
- Jembatan diatas sungai.
- Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase.
- Jembatan diatas lembah.
- Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct.
Jembatan Bambu
Masyarakat Indonesia sudah mengenal jembatan sejak dahulu, bahkan sebelum teknologi keteknikan dipelajari. Salah satu bukti kreativitas pembuatan jembatan tersebut adalah jembatan bambu dan jembatan kayu. Jembatan kayu adalah jembatan yang digunakan apabila manusia mengambil kesempatan dari pohon kayu yang tumbang merentasi sungai. Jadi, tak heranlah jika jambatan yang pertama dibuat ialah pokok yang sengaja ditumbangkan meintasi sungai. Kini, jembatan seperti itu hanya digunakan secara sementara, contohnya di tempat penebangan ketika jalan yang dibuat untuk sementara dan kemudian ditinggalkan. Ini karena jembatan seperti ini mempunyai jangka waktu yang pendek. Karena pohon rentan terhadap serangan rayap dan serangga-serangga lainnya
Sementara itu, jembatan yang terbuat dari bambu relative lebih banyak digunakan masyarakat Indonesia dibandingkan dengan jembatan kayu. Selain karena kekuatannya, jembatan bambu lebih praktis pada saat memasangnya.
Bentuk asli bambu yang berongga, tidak prismatis, serta lingkarannya yang tidak sempurna,bisa menggantikan peran kayu dengan teknik perekatan. Bambu yang disulap menjadi balok itu bisa menggantikan kayu. Bahkan, balok bambu lebih tahan gempa dan api. Pakar Teknologi Bahan Bangunan UGM Profesor Dr Ir Morisco memaparkan, teknologi bambu laminasi (bambu dengan teknik perekatan tertentu) memungkinkan penggabungan antara beberapa elemen bambu menjadi tampang empat persegi panjang sehingga menjadi satu kesatuan.
Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bangunan bambu adalah:
1) Bambu petung/betung (Dendrocalamus asper). Bambu ini tumbuh subur di hampri semua pulau besar di Indonesia. Memiliki dinding yang tebal dan kokoh serta diameter yang dapat mencapai lebih dari 20 cm. Dapat tumbuh hingga lebih 25 meter. Bambu petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan. Juga sering di belah untuk keperluan reng/usuk bangunan. Bambu petung yang peling umum ada dua jenis yakni petung hijau dan petung hitam.
2) Bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Banyak tumbuh di jawa dan sumatra. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14 cm dan tinggi lebih dari 20 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot bambu karena relatif lebih tahan terhadap hama.
3) Bambu apus atau tali (Gigantochloa apus). Jenis ini banyak digunakan sebagai komponen atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4 hingga 10 cm. Juga sangat cocok untuk mebel dan kerajinan tangan.
Jembatan bambu yang ada di Indonesia bentuknya beragam, tetapi semua memiliki fungsi yang sama yaitu sarana untuk mendukung kehidupan manusia. Adanya jembatan membuat pertukaran barang dan jasa dari satu daerah dengan daerah lainnya menjadi lancar.
informasi yang sangat agus sekali,,
terima kasih..
mantap gan,,\
salam kenal;;;;
jadi teringat pada waktu kkn di lembah gunung merapi tempo dulu. siiiiiiip.