Terkadang kita terkecoh dengan anggapan bahwa yang baik itu harus selalu bagus sehingga berjuang sekuat tenaga untuk menemukan kebagusan tanpa bisa menikmati saat-saat berada pada kondisi jelek, padahal pada kenyataanya tidaklah selalu demikian, ya.. ada saat-saat dimana kondisi jelek itu justru merupakan yang terbaik untuk kita. contohnya dalam dunia konstruksi bangunan khususnya jalan raya, disitu kita dapat menemukan bermacam perumpamaan yang apabila digali lebih dalam maka cukup banyak pelajaran hidup yang bisa diambil, ya.. intinya adalah jalan yang bagus itu tidak selalu baik, entah itu jalan yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau bahkan jalan kehidupan, kenapa bisa demikian? baiklah mari kita analisa lebih lanjut.
Inilah bukti bahwa jalan yang bagus itu tidak selalu baik
- Jalan perkampungan dengan lalu lintas sepi akan lebih baik jika kondisi jalanya sempit, tidak mulus dan sedikit terdapat rintangan. dengan begini maka secara tidak langsung sang jalan meminta kepada para pengendara agar jalanya lebih pelan-pelan karena banyak anak-anak dan aktifitas masyarakat yang bisa terancam bahaya kecelakaan.
- Polisi tidur itu kehadiranya merusak kemulusan jalan dan mengganggu aktifitas berkendara tapi sangat dibutuhkan oleh masyarakat disekitar jalan raya agar kendaraan yang lewat tidak mengebut.
- Jalan besar nan lebar yang sepi dari lalu lalang kendaraan bisa beralih fungsi menjadi area balap liar yang tentunya sangat berbahaya.
- Pada Jalan yang diperuntukan untuk lalu lalang delman dengan bantuan kuda sebagai tenaga penarik, jalan tersebut akan lebih baik jika berupa tanah keras saja, atau bebatuan tanpa asphalt karena kotoran kuda yang jatuh ke jalan akan lebih mudah terurai dan tidak terlihat kotor.
- Pasar tradisional itu sering ramai dengan pejalan kaki, jadi akan lebih baik jika jalanya sedikit berlobang agar kendaraan yang lewat bersedia mengurangi kecepatan agar tidak membahayakan aktifitas pasar.
Ya.. masih banyak lagi perumpaan yang bisa kita gali, jadi segala sesuatu itu akan baik jika sesuai dengan peruntukanya, coba kita renungkan sejenak “sepeda motor itu akan lebih baik jika lewat jalan umum sedangkan mobil itu akan lebih baik jika lewat jalan tol“, ini ada persamaanya dengan “tukang bangunan itu fasilitas hidupnya berbeda dengan insinyur teknik sipil, tidak baik jika tukang bangunan hidup dengan fasilitas insinyur, begitu juga sebaliknya bagi insinyur tentu tidak baik jika hidup dengan fasilitas tukang bangunan“. jadi nikmati saja jalan yang ada tapi sambil mencoba menemukan jalan yang lebih bagus, ya..tentunya dengan peran hidup berbeda dari sebelumnya. Dari analisa yang sangat sederhana ini dapat kita lihat satu bukti bahwa ternyata Tuhan itu maha adil karena memberikan jalan sesuai dengan peruntukanya masing-masing 🙂
Hehe…
tapi bukan berarti jalan mesti ga mulus ato banyak polisi tidurnya kan. 🙂
saya teringat waktu berkunjung ke kawasan PT. Badak Ngl di Bontang Kaltim. disana jalan mulus n lebar. tapi nyaris tidak ada pengguna jalan yg seenaknya dijalan. mengapa? karena aturan berlalu lintasnya jelas dan tegas. dan itu didukung dengan perangkat teknologi yg cukup canggih (speed gun). tentunya diimbangi dengan sosialisasi yg intensif dan teladan dari aparat. 🙂
Salam Kenal
#SelamatkanIndonesiaDenganSyariah