Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pekerjaan sheet pile agar bisa mendapatkan hasil berkualitas maksimal.
Misalnya untuk pemancangan sheet pile pertama kali harus dipastikan agar benar-benar tegak lurus, karena akan mempengaruhi ketegakan pemasangan sheet pile yang selanjutnya. Pengukuran ketegakan bisa memakai alat ukur theodolite atau waterpass.
Hal yang sebaiknya diperhatikan dalam pekerjaan sheet pile
- Lakukan perhitungan analisis untuk mengecek kedalaman sheet pile yang tertanam berdasarkan type sheet pile yang dipakai dan data tanah hasil soil investigation. (Cek Perhitungan).
- Pengukuran area pemancangan sheet pile dengan menggunakan theodolite
- Lakukan penumpukkan sheet pile sedekat mungkin dengan lokasi pemancangan sehingga dapat dijangkau langsung oleh Crawler Crane, sehingga penggunaan Crane service dapat diminimalkan.
- Untuk mendapatkan hasil pemancangan yang lurus dapat dilakukan dengan pemasangan Guide Wall terlebih dahulu
- Lakukan pemancangan sheet pile sesuai urutan yang telah ditentukan dengan menggunakan Crawler Crane 35/45 Ton + Vibro Hammer 60 KVa dan Genset 250 KVa.
- Setelah 10~15 sheet pile pemancangan dapat dilanjutkan sampai elevasi rencana dan pemancangan dapat dilanjutkan sesuai urutan yang sama.
- Pastikan pemancangan pertama tegak lurus, karena akan berpengaruh terhadap ketegakan sheet pile berikutnya.
- Pemancangan hanya sampai elevasi + 1.00 m’ di atas level rencana, karena connecting antar sheet pile dapat mengakibatkan sheet pile yang telah terpancang amblas sewaktu pemancangan sheet pile sebelahnya.
- Kecenderungan sheet pile selalu miring ke arah pemancangan (membentuk kipas) akibat getaran vibro & pemancangan tidak tegak lurus, hal ini dapat diatasi dengan alat bantu katrol untuk menarik sheet pile menjadi lurus setelah selesai pemancangan.
- Jika berdasarkan perhitungan konstruksi sheet pile free standing tidak mampu menahan geser dan guling akibat tekanan tanah aktif dapat ditambah dengan walling beam + anchor.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diharapkan bisa terhindar dari masalah yang tidak diharapkan selama proses pelaksanaan.
Kesalahan dalam pengerjaan bisa menyebabkan kerugian dari segi biaya, waktu, tenaga, bahkan keselamatan kerja.
Hal-hal lain yang mungkin muncul juga perlu di analisa pada proyek masing-masing sehingga bisa mendapatkan solusi terbaik.